Warna dapat dijelaskan melalui dua perspektif berdasarkan proses terbentuknya yaitu secara fisik alami (keadaan warna itu sendiri) dan pigmentasi gelombang cahaya. Warna dasar terbagi tiga yaitu biru merah kuning yang lazim disebut warna primer, sedangkan
turunannya jika dicampur antara kuning-biru, biru-merah dengan merah-kuning sesuai
urutan hasilnya menjadi hijau, ungu, jingga, yang kemudian disebut warna sekunder.
![]() |
Sc. Pinterest |
Kemudian jika warna primer dan sekunder dicampurkan selang-seling sesuai lingkar warna diatas akan menghasilkan warna tersier. Contoh kuning primer ditambahkan jingga sekunder menjadi jingga peach tersier. Begitu pun seterusnya hingga terbentuk lingkaran warna sempurna.
![]() |
Lingkaran Warna Primer, Tersier dan Sekunder Sc. (www.publicdomainpictures.net/view-image.php?image=26890&picture=color-wheel) |
Kemudian sering kita dengar istilah-istilah pengkombinasian warna seperti triadic,
complementary, analogous, split-komplementer, rectangular (tetradic), square
dan sebagainya. Kombinasi ini dikategorikan berdasarkan pola dari lingkaran warna, misalnya komplementer polanya adalah bertemunya warna yang disambungkan oleh garis lurus.
![]() |
Pola Pengkombinasian Warna Komplementer Sc. (www.tigercolor.com/color-lab/color-theory/color-harmonies.htm) |
Sedangkan triadic dari pola segitiga sama sisi, analogous polanya berentetan atau biasa disebut gradasi. Tetradic dari pola persegi panjang dan sebagainya.
![]() |
Hue, Tint, Tone, Shade Sc. (www.lightingschool.eu/portfolio/understanding-the-light/) |
Selanjutnya hue merupakan rona, seperti gambar diatas hue sebagai rona dasar atau warna asli atau dengan kata lain belum terkontaminasi
oleh hitam dan/atau putih sebagai brightness (kecerahan). Tint merupakan rona yang terkontaminasi terang
(putih). Tone terkontaminasi abu-abu atau terang dan
gelap atau hitam dan putih. Sedangkan shade terkontaminasi hanya oleh hitam atau gelap. Penkombinasian warna ada banyak cara dan ada banyak teori-teori yang melandasi. Namun untuk interpretasi hal ini menjadi sangat relatif, karena berangkat dari selera pribadi masing-masing.
![]() |
Spektrum Warna Sc. (http://fisikon.com/kelas3/index.php?option=com_content&view=article&id=38&Itemid=87) |
Warna yang terbentuk dari spektrum cahaya dijelaskan oleh beberapa ilmuwan, antara lain Isaac Newton, yang menemukan teori mengenai pembiasan menjadi spektrum warna melalui prisma kaca. Apabila seberkas cahaya misalnya cahaya matahari melalui prisma akan terurai menjadi spektrum cahaya yang menghasilkan panjang gelombang masing-masing yang akan sampai ke mata atau sebuah bidang. Adapun cahaya yang tampak oleh mata itu terdiri atas 7 (tujuh) warna, yaitu merah, jingga, kuning, biru, nila, ungu dan hijau.
Komentar